Kisah Sahabat ke 9 : Kesabaran Thalhah bin Ubaidilah radhiallahu ‘anhu Dalam Menanggung Penderitaan.
Al-Bukhari meriwayatkan dalam At-Tarikh, dari Mas’ud bin Kharrasi radhiallahu ‘anhu, dia berkata,“Ketika kami sedang berada diantara Shafa dan Marwah, tiba-tiba muncul sekelompok orang yang sedang menggiring seorang pemuda yang tangannya diikatkan pada lehernya. Aku bertanya,“Ada apa dengan pemuda itu?“ Orang-orang menjawab,“Ini adalah Thalhah bin Ubaidilah yang telah murtad.“ Pada saat itu, ada juga seorang wanita dibelakang Thalhah yang terus menerus menggerutu dan mencacinya. Aku bertanya,“Siapa wanita itu?“ Mereka menjawab,“Dia adalah Ash-Sha’bah binti Al-Hadhrami, ibunya sendiri.“ Demikian disebutkan dalam kitab Al-Ishabah:3/410
Al-Hakim meriwayatkan dalam Al-Mustadrak:3/369 dan Al-Hilyah:3/29, dari Ibrahim bin Muhammad bin Thalhah, dari Thalhah bin Ubaidilah, dia berkata,“Ketika saya sedang berada di pasar Busra, tiba-tiba seorang rahib (pendeta) yang tinggal di menara gereja berkata,“Tanyakan kepada orang-rang yang berada di pasar, adakah diantara mereka seseorang yang berasal dari Haram.“ Saya menjawab,“Saya berasal dari sana!“ Dia bertanya,“Apakah Ahmad telah muncul?“ Saya balik bertanya,”Siapakah Ahmad itu?” Dia menjawab,”Dia adalah putra Abdullah bin Abdul Muthalib. Pada bulan ini dia akan muncul di Makkah dan dia akan berhijrah ke suatu tempat terdapat banyak kebun-kebun kurma dan tanahnya berbatu-batu. Janganlah kamu sampai tertinggal untuk mengikuti dia.” Thalhah bin Ubaidilah radhiallahu ‘anhu berkata,“Saya menjadi tertarik mendengar ucapan orang itu. Maka saya segera pulang ke Makkah untuk menanyakan kabar mengenai Muhammad.“ Setelah sampai di Makkah saya bertanya,“Apakah ada suatu kejadian yang baru?“ Penduduk kota Makkah menjawab“Ya, ada suatu kejadian besar. Muhammad bin Abdullah yang terkenal dengan sebuan Al-Amin, dia telah mengaku menjadi Nabi dan Abu Bakar menjadi pengkutnya.“ Dengan tergesa-gesa saya menemui Abu Bakar dan bertanya kepadanya,“Apakah engkau telah mengikuti Muhammad?“ Dia menjawab,“Ya! Kamu juga harus menemuinya dan mengikutinya, karena dia telah mengajak kepada kebenaran.“ Kemudian Thalhah bin Ubaidilah radhiallahu ‘anhu menceritakan apa yang telah ia dengar dari pendeta itu. Setelah itu, Abu Bakar dan Thalhah bin Ubaidilah radhiallahu ‘anhum pergi bersama-sama menemui Rasulullah Shalallahu ‘alahi wa sallam. Disana Thalhah masuk Islam. Dia juga menceritakan kepada Rasulullah Shalallahu ‘alahi wa sallam mengenai apa yang telah diberitahukan oleh pendeta itu. Mendengar hal itu Nabi Shalallahu ‘alahi wa sallam merasa gembira. Ketika itu Naufal bin Khuwailid Al-Adawiyah mengetahui mereka berdua masuk Islam, maka dengan segera dia mengambil tali dan mengikat mereka berdua dalam satu ikatan. Tidak ada seorangpun dari suku Taim yang membela mereka berdua. Naufal bin Khuwailid terkenal dengan julukan Singa Quraisy. Karena keduanya pernah diikat bersama-sama, maka keduanya dijuluki Qarinain (yaitu dua orang yang bersahabat).“ Dalam riwayat Al-Baihaqi disebutkan pula Rasulullah Shalallahu ‘alahi wa sallam berdoa,“Ya Allah, lindungilah kami dari kejahatan Naufal.“
Al-Hakim meriwayatkan dalam Al-Mustadrak:3/369 dan Al-Hilyah:3/29, dari Ibrahim bin Muhammad bin Thalhah, dari Thalhah bin Ubaidilah, dia berkata,“Ketika saya sedang berada di pasar Busra, tiba-tiba seorang rahib (pendeta) yang tinggal di menara gereja berkata,“Tanyakan kepada orang-rang yang berada di pasar, adakah diantara mereka seseorang yang berasal dari Haram.“ Saya menjawab,“Saya berasal dari sana!“ Dia bertanya,“Apakah Ahmad telah muncul?“ Saya balik bertanya,”Siapakah Ahmad itu?” Dia menjawab,”Dia adalah putra Abdullah bin Abdul Muthalib. Pada bulan ini dia akan muncul di Makkah dan dia akan berhijrah ke suatu tempat terdapat banyak kebun-kebun kurma dan tanahnya berbatu-batu. Janganlah kamu sampai tertinggal untuk mengikuti dia.” Thalhah bin Ubaidilah radhiallahu ‘anhu berkata,“Saya menjadi tertarik mendengar ucapan orang itu. Maka saya segera pulang ke Makkah untuk menanyakan kabar mengenai Muhammad.“ Setelah sampai di Makkah saya bertanya,“Apakah ada suatu kejadian yang baru?“ Penduduk kota Makkah menjawab“Ya, ada suatu kejadian besar. Muhammad bin Abdullah yang terkenal dengan sebuan Al-Amin, dia telah mengaku menjadi Nabi dan Abu Bakar menjadi pengkutnya.“ Dengan tergesa-gesa saya menemui Abu Bakar dan bertanya kepadanya,“Apakah engkau telah mengikuti Muhammad?“ Dia menjawab,“Ya! Kamu juga harus menemuinya dan mengikutinya, karena dia telah mengajak kepada kebenaran.“ Kemudian Thalhah bin Ubaidilah radhiallahu ‘anhu menceritakan apa yang telah ia dengar dari pendeta itu. Setelah itu, Abu Bakar dan Thalhah bin Ubaidilah radhiallahu ‘anhum pergi bersama-sama menemui Rasulullah Shalallahu ‘alahi wa sallam. Disana Thalhah masuk Islam. Dia juga menceritakan kepada Rasulullah Shalallahu ‘alahi wa sallam mengenai apa yang telah diberitahukan oleh pendeta itu. Mendengar hal itu Nabi Shalallahu ‘alahi wa sallam merasa gembira. Ketika itu Naufal bin Khuwailid Al-Adawiyah mengetahui mereka berdua masuk Islam, maka dengan segera dia mengambil tali dan mengikat mereka berdua dalam satu ikatan. Tidak ada seorangpun dari suku Taim yang membela mereka berdua. Naufal bin Khuwailid terkenal dengan julukan Singa Quraisy. Karena keduanya pernah diikat bersama-sama, maka keduanya dijuluki Qarinain (yaitu dua orang yang bersahabat).“ Dalam riwayat Al-Baihaqi disebutkan pula Rasulullah Shalallahu ‘alahi wa sallam berdoa,“Ya Allah, lindungilah kami dari kejahatan Naufal.“