Kisah Rasulullah ke 7 : Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam dan Para Sahabat Radhiallahu ‘Anhum Sebagaimana disebut dalam Kitab-Kitab Terdahulu
Dikeluarkan oleh Ahmad, dari Atha’ bin Yasar radhiallhu ’anhu dia berkata,“Suatu ketika aku berpapasan dengan Abdullah bin Amr bin Al-Ash. Kemudian aku berkata kepadanya,”Beritahukanla kepadaku tentang sifat-sifat Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam kitab Taurat.” Maka dia berkata,”Baiklah. Demi Allah, sifat-sifat yang telah disebutkan dalam kitab taurat sama seperti yang disebutkan dalam Al Quran,”Hai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu sebagai saksi, pemberi kabar gembira, peringatan, dan pemelihara bagi orang-orang yang ummi. Kamu adalah hamba dan utusan-Ku. Aku memberimu nama Al-Mutawakkil, bukan orang-orang yang keras, kasar hatinya, dan berteriak-teriak di pasar, tidak membalas dengan keburukan yang serupa, tetapi mengampuni dan memaafkan. Allah Subhana wa Ta’ala tidak mewafatkan hingga agama bisa meluruskan yang bengkok dan mereka berkata,”Tiada Tuhan selain Allah”, yang dengannya Dia membuka mata yang buta dan telinga yang tuli serta hati yang keras.
Dikeluarkan dari Al-Bukhari yang serupa dengan hadist diatas, dari Abdullah, dari Al-Baihaqi, ia meriwayatkan dari Aisyah radhiallahu ‘anha secara ringkas,”Wahab bin Munabih menyebutkan bahwa Allah swt telah mewahyukan Zabur kepada Daud,”Hai Daud, sesungguhnya akan datang seorang Nabi kepadamu, yang namanya Ahmad. Dan dia orang yang jujur dan menjadi pemimpin. Aku sama sekali tidak marah kepadanya, begitu juga ia tidak marah kepada-Ku. Aku telah mengampuni dosa-dosanya yang telah lampau dan yang akan datang sebelum dia mendurhakai Aku. Umatnya mendapat rahmat, Aku memberi pahala-pahala dari ibadah sunnahnya, seperti yang Aku berikan kepada para Nabi dan aku jugamewajibkan ke atas mereka seperti Aku mewajibkan kepada para Nabi dan Rasul, hingga hari pada kiamat mereka datang dengan cahaya, yang cahaya mereka seperti cahaya para Nabi.” Dan Allah Subhana wa Ta’ala berfirman,”Hai Daud, sesungguhnya Aku melebihkan Muhammad dan kaumnya diatas semua umat.” Demukian disebutkan dalam Al-Bidayah : 2/326
Dikeluarkan oleh Abu Nu’aim, dari Sa’id bin Abi Hilal, ia berkisah bahwa Abdullah bin Amar radhiallhu ’anhu pernah berkata kepada Ka’ab bin Ahbar radhiallhu ’anhu,”Terangkanlah kepadaku mengenai sifat-sifat Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam dan umatnya!” Maka Ka’ab bin Ahbar menjawab,”Aku temukan sifat-sifat mereka didalam kitab Allah swt (Taurat) bahwa sesungguhnya Ahmad (Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam) dan umatnya adalah orang-orang yang selalu memuji Allah swt baik dalam keadaan senang maupun dalam keadaan susah (misalnya mereka mengucapkan “Alhadulillah ‘alaa Kulli Haal”), mengucapkan takbir,”Allahu Akbar setiap kali mereka berjalan naik dan mereka selalu mengucapkan “Subhanallah” setiap kali mereka berjalan menurun. Seruan azan mereka bergema sampai ke langit. Jika mereka shalat . sayup-sayup terdengar dengungan bagaikan dengungan lebah diatas batu. Mereka berbaris dalam shalat seperti barisan malaikat dan mereka berbaris di medan perang seperti berbaris dalam shalat. Apabila mereka berperang (berjihad) di jalan Allah swt maka para malaikat dengan tombak yang kuat senantiasa berada dibarisan depan dan belakang mereka. Apabila mereka telah masuk di barisan peperangan, maka Allah swt akan hadir untuk menaungi mereka –Ka’ab radhiallhu ’anhu berisyarat dengan tangannyaseperti burung nasar melingkupi sarangnya. Dan sekali mereka tidak akan pernah mundur dari medan perang.“
Demikian disebutkan dalam Al-Hilyah:5/386
Hadist ini dikeluarkan juga oleh Abu Nu’aim dari Ka’ab bin Ahbar radhiallhu ’anhu dengan sanad yang lain secara panjang lebar, namun isinya sedikit berbeda, yaitu, „Umat Muhammad Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah umat yang banyak memuji Allah Subhana wa Ta’ala (dengan ucapan Alhamdulillah) dalam setiap keadaan, selalu mengucapkan Allahu Akbar dalam setiap ketinggian, selalu mengawasi peredaran matahari untuk mengetahui waktu shalat mereka dengan tepat, mereka selalu mengerjakan shalat lima waktu tepat pada waktunya walaupun mereka sedang berada di tempat sampah, mereka selalu memakai kain sarung (celana) ditengah betis mereka dan selalu membersihkan anggota-anggota badan mereka dengan berwudhu.“
Dikeluarkan dari Al-Bukhari yang serupa dengan hadist diatas, dari Abdullah, dari Al-Baihaqi, ia meriwayatkan dari Aisyah radhiallahu ‘anha secara ringkas,”Wahab bin Munabih menyebutkan bahwa Allah swt telah mewahyukan Zabur kepada Daud,”Hai Daud, sesungguhnya akan datang seorang Nabi kepadamu, yang namanya Ahmad. Dan dia orang yang jujur dan menjadi pemimpin. Aku sama sekali tidak marah kepadanya, begitu juga ia tidak marah kepada-Ku. Aku telah mengampuni dosa-dosanya yang telah lampau dan yang akan datang sebelum dia mendurhakai Aku. Umatnya mendapat rahmat, Aku memberi pahala-pahala dari ibadah sunnahnya, seperti yang Aku berikan kepada para Nabi dan aku jugamewajibkan ke atas mereka seperti Aku mewajibkan kepada para Nabi dan Rasul, hingga hari pada kiamat mereka datang dengan cahaya, yang cahaya mereka seperti cahaya para Nabi.” Dan Allah Subhana wa Ta’ala berfirman,”Hai Daud, sesungguhnya Aku melebihkan Muhammad dan kaumnya diatas semua umat.” Demukian disebutkan dalam Al-Bidayah : 2/326
Dikeluarkan oleh Abu Nu’aim, dari Sa’id bin Abi Hilal, ia berkisah bahwa Abdullah bin Amar radhiallhu ’anhu pernah berkata kepada Ka’ab bin Ahbar radhiallhu ’anhu,”Terangkanlah kepadaku mengenai sifat-sifat Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam dan umatnya!” Maka Ka’ab bin Ahbar menjawab,”Aku temukan sifat-sifat mereka didalam kitab Allah swt (Taurat) bahwa sesungguhnya Ahmad (Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam) dan umatnya adalah orang-orang yang selalu memuji Allah swt baik dalam keadaan senang maupun dalam keadaan susah (misalnya mereka mengucapkan “Alhadulillah ‘alaa Kulli Haal”), mengucapkan takbir,”Allahu Akbar setiap kali mereka berjalan naik dan mereka selalu mengucapkan “Subhanallah” setiap kali mereka berjalan menurun. Seruan azan mereka bergema sampai ke langit. Jika mereka shalat . sayup-sayup terdengar dengungan bagaikan dengungan lebah diatas batu. Mereka berbaris dalam shalat seperti barisan malaikat dan mereka berbaris di medan perang seperti berbaris dalam shalat. Apabila mereka berperang (berjihad) di jalan Allah swt maka para malaikat dengan tombak yang kuat senantiasa berada dibarisan depan dan belakang mereka. Apabila mereka telah masuk di barisan peperangan, maka Allah swt akan hadir untuk menaungi mereka –Ka’ab radhiallhu ’anhu berisyarat dengan tangannyaseperti burung nasar melingkupi sarangnya. Dan sekali mereka tidak akan pernah mundur dari medan perang.“
Demikian disebutkan dalam Al-Hilyah:5/386
Hadist ini dikeluarkan juga oleh Abu Nu’aim dari Ka’ab bin Ahbar radhiallhu ’anhu dengan sanad yang lain secara panjang lebar, namun isinya sedikit berbeda, yaitu, „Umat Muhammad Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah umat yang banyak memuji Allah Subhana wa Ta’ala (dengan ucapan Alhamdulillah) dalam setiap keadaan, selalu mengucapkan Allahu Akbar dalam setiap ketinggian, selalu mengawasi peredaran matahari untuk mengetahui waktu shalat mereka dengan tepat, mereka selalu mengerjakan shalat lima waktu tepat pada waktunya walaupun mereka sedang berada di tempat sampah, mereka selalu memakai kain sarung (celana) ditengah betis mereka dan selalu membersihkan anggota-anggota badan mereka dengan berwudhu.“