Categories

Archives

Kisah Sahabat r.hum

1.Kisah Rasa Takutnya Abu Bakar رضي الله عنه Kepada Allah SWT

2.Kisah Rasa Takut Umar bin Khathab رضي الله عنه

3.Kisah uang Tunjangan Abu Bakar رضي الله عنه dari Baitul-Mal

4.Kisah Uang Tunjangan Umar bin Khathab رضي الله عنه dari Baitul-Mal

5.Kisah Penderitaan Khabab bin Al-Arat رضي الله عنه

6.Dakwah Abu Hurairah رضي الله عنه kepada Ibunya

7.Akhlak Ali bin Abi Thalib رضي الله عنه dalam berdakwah kepada manusia

8.Kesabaran Ustman bin Affan رضي الله عنه Dalam Menanggung Penderitaan

9.Kesabaran Thalhah bin Ubaidilah رضي الله عنه Dalam Menanggung Penderitaan

10.Sa’ad رضي الله عنه adalah Orang yang Pertama Melempar Panah di Jalan Allah dan Membunuh Tiga Orang dengan Satu Anak Panah

11.Keberanian Mu’adz bin Amr bin Jamuh dan Mu’adz bin Al-Afra’ r.hum Membunuh Abu Jahal pada hari Peperangan Badar

12.Biografi Abu bakar ash-Shiddiq رضي الله عنه">

13.Meninggalnya Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم Dan Kepemimpinan Abu Bakar رضي الله عنه

14.Pengangkatan Abu Bakar Ash-Sidiq رضي الله عنه Menjadi Khalifah

15.Keberanian Hamzah bin Abdul Mutthalib رضي الله عنه

16.Wasiat Abu Bakar رضي الله عنه kepada Umar رضي الله عنه

17.Kecintaan para Sahabat kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم

18.Para Sahabat Melintas Sungai Dajlah

19.Keberanian Az-Zubair bin Al-Awwam رضي الله عنه

20.Wasiat Abu Bakar رضي الله عنه kepada Umar رضي الله عنه


Share/Save/Bookmark
Kisah Shahabat

Al-Bukhari meriwayatkan dalam At-Tarikh, dari Mas’ud bin Kharrasi radhiallahu ‘anhu, dia berkata,“Ketika kami sedang berada diantara Shafa dan Marwah, tiba-tiba muncul sekelompok orang yang sedang menggiring seorang pemuda yang tangannya diikatkan pada lehernya. Aku bertanya,“Ada apa dengan pemuda itu?“ Orang-orang menjawab,“Ini adalah Thalhah bin Ubaidilah yang telah murtad.“ Pada saat itu, ada juga seorang wanita dibelakang Thalhah yang terus menerus menggerutu dan mencacinya. Aku bertanya,“Siapa wanita itu?“ Mereka menjawab,“Dia adalah Ash-Sha’bah binti Al-Hadhrami, ibunya sendiri.“ Demikian disebutkan dalam kitab Al-Ishabah:3/410

Al-Hakim meriwayatkan dalam Al-Mustadrak:3/369 dan Al-Hilyah:3/29, dari Ibrahim bin Muhammad bin Thalhah, dari Thalhah bin Ubaidilah, dia berkata,“Ketika saya sedang berada di pasar Busra, tiba-tiba seorang rahib (pendeta) yang tinggal di menara gereja berkata,“Tanyakan kepada orang-rang yang berada di pasar, adakah diantara mereka seseorang yang berasal dari Haram.“ Saya menjawab,“Saya berasal dari sana!“ Dia bertanya,“Apakah Ahmad telah muncul?“ Saya balik bertanya,”Siapakah Ahmad itu?” Dia menjawab,”Dia adalah putra Abdullah bin Abdul Muthalib. Pada bulan ini dia akan muncul di Makkah dan dia akan berhijrah ke suatu tempat terdapat banyak kebun-kebun kurma dan tanahnya berbatu-batu. Janganlah kamu sampai tertinggal untuk mengikuti dia.” Thalhah bin Ubaidilah radhiallahu ‘anhu berkata,“Saya menjadi tertarik mendengar ucapan orang itu. Maka saya segera pulang ke Makkah untuk menanyakan kabar mengenai Muhammad.“ Setelah sampai di Makkah saya bertanya,“Apakah ada suatu kejadian yang baru?“ Penduduk kota Makkah menjawab“Ya, ada suatu kejadian besar. Muhammad bin Abdullah yang terkenal dengan sebuan Al-Amin, dia telah mengaku menjadi Nabi dan Abu Bakar menjadi pengkutnya.“ Dengan tergesa-gesa saya menemui Abu Bakar dan bertanya kepadanya,“Apakah engkau telah mengikuti Muhammad?“ Dia menjawab,“Ya! Kamu juga harus menemuinya dan mengikutinya, karena dia telah mengajak kepada kebenaran.“ Kemudian Thalhah bin Ubaidilah radhiallahu ‘anhu menceritakan apa yang telah ia dengar dari pendeta itu. Setelah itu, Abu Bakar dan Thalhah bin Ubaidilah radhiallahu ‘anhum pergi bersama-sama menemui Rasulullah Shalallahu ‘alahi wa sallam. Disana Thalhah masuk Islam. Dia juga menceritakan kepada Rasulullah Shalallahu ‘alahi wa sallam mengenai apa yang telah diberitahukan oleh pendeta itu. Mendengar hal itu Nabi Shalallahu ‘alahi wa sallam merasa gembira. Ketika itu Naufal bin Khuwailid Al-Adawiyah mengetahui mereka berdua masuk Islam, maka dengan segera dia mengambil tali dan mengikat mereka berdua dalam satu ikatan. Tidak ada seorangpun dari suku Taim yang membela mereka berdua. Naufal bin Khuwailid terkenal dengan julukan Singa Quraisy. Karena keduanya pernah diikat bersama-sama, maka keduanya dijuluki Qarinain (yaitu dua orang yang bersahabat).“ Dalam riwayat Al-Baihaqi disebutkan pula Rasulullah Shalallahu ‘alahi wa sallam berdoa,“Ya Allah, lindungilah kami dari kejahatan Naufal.“

0 komentar

Posting Komentar

free counters

Translate Blog

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : BTF

Page on Facebook

Statistic

100 Blog Indonesia Terbaik Religion Blogs TopOfBlogs Top Blogs Powered by Stats 21 Yahoo bot last visit powered by  Ybotvisit.com
clock

ShoutMix chat widget